Kamis, 03 Maret 2011

PELAJARAN HARI INI : SRT Frog System

teman teman tahu apa yang disebut dengan SRT. Ya, SRT adalah single rope technique. Tenik untuk menaiki dan menuruni lintasan vertikal dengan tali tunggal. Teknik ini biasa dipakai oleh penelusur gua untuk mengeksplorasi gua gua vertikal. Teknik ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis, sebut saja mitchele system, frog system, texas system, floating cam system, dan masih banyak lagi.

dalam postingan kali ini saya akan banyak membahas tentang frog system. Entah darimana nama ini diadopsi, tapi kemungkinan karena gerakannya yang berupa jongkok dan berdiri menyerupai kodok meloncat. Berikut ini gambaran settingan peralatannya :




inilah satu set peralatan SRT frog system:


seat harness caving. Atau harness avanti.

Ascender croll. Mengkoneksikan Seat harness dan chest harness. Ascender yang bekerja secara otomatis jika berdiri dari posisi jongkok.

Hand ascender, jumar, ascension, ada banyak jenis penyebutannya. Pada frog system alat ini dihubungkan melalui cowstail ke harness. Lalu ditambahkan footloop dibawahnya.

Maillon rapid 8mm semi circular atau half moon.untuk mengkoneksikan alat ascender, descender, dan cowstail.

footloop. Dikoneksikan ke jumar. Berfungsi sebagai pijakan. Bisa juga dibuat dari tali potong yang ujungnya disimpul Y atau simpul kelinci.

cowstail. Dalam system ini satu cowstail dikoneksikan ke jumar dan yang satu sebagai pengaman backup apabila melawati berbagai rigging system dalam SRT.

chest harness. sebagai alternatif dapat dibuat dari webbing mengikuti bentuk diatas. Ada beberapa presepsi yang mengharuskan chest harness terhubung ke croll menggunakan maillon rapid delta. Tapi untuk efisiensi alat, webbing dapat dimasukan ke lubang croll langsung. Hal ini biasanya dilakukan pada chest harness alternatif.

descender atau bobbin simple. Ada banyak jenis descender seperti raplerack,autostop.namun dalam teknik ini yang direkomendasikan adalah descender yang punya jarak tempuh tali yang panjang. Figure8 kurang dianjurkan.

Carabiner setidaknya diperlukan 4 dalam system ini. 2 screw untuk ujung cowstail,1 screw untuk descender set, 1 lagi untuk carabiner friksi. Carabiner yang dipasang disebelah descender untuk mengefisiensi kerja descender. Biasanya digunakan carabiner snap.

Last but not least. HELM. Persyaratan wajib beraktivitas di ketinggian.

cara melakukannya adalah sebagai berikut :


1.pasangkan croll pada lintasan.
2.pasangkan jumar diatasnya.
3.masukan kaki pada footloop yang tergantung pada jumar.
4.kepit tali lintasan dengan kedua kaki.
5.berdiri perlahan sampai posisi croll naik
6.sembari berdiri dorong jumar keatas.
7.lakukan berulang-ulang untuk menambah ketinggian.

banyak hal yang harus diperhatikan dalam teknik ini. Diantaranya :

1.lakukan latihan dibawah pengawasan ahli.
2.gunakan peralatan yang memenuhi standar.
3.cek kembali peralatan sebelum dan sesudah pemakaian.
4.efisiensi tenaga, fokuskan tenaga utama untuk mendorong dengan kaki, bukan menarik dengan tangan.
5.lakukan perlahan, gerakan yang berlebihan mungkin dapat memberikan beban yang tidak perlu terhadap anchor.
6.selalu gunakan pengaman 2 atau lebih, saat melepas ascender pastikan cowstail terpasang.

Demikian sekilas tentang single rope technic frog system. Sebelum mencoba harap selalu ingat bahwa KEGIATAN INI MEMPUNYAI RESIKO TINGGI, KECERMATAN DAN PENGETAHUAN AKAN SAFETY PROCEDURE MUTLAK DIPERLUKAN.

sumber :
*petzl catalog
*diktat KDKL HIKESPI 2007
*materi kelas PLPA GIRIGAHANA 2011

3 komentar: