Jumat, 29 April 2011

dia adalah..

apa yang gua dapet dan gua lakuin sampe sekarang ini ga lepas dari peranan berbagai macam pihak. PPRPG SS adalah salah satu pihak tersebut. SS lah yang membuat banyak perubahan dalam hidup gua. Tapi didalamnya juga banyak elemen elemen yang memberikan pengaruh yang berbeda buat gua.

kita ambil contoh : BK SS 29'. Gerombolan berandal keparat yang isi otaknya ga karu karuan, yang kalo ngomong suka sok tau melantur kesana kemari, yang bercandanya suka rada jahiliyah, yang ngasih WARNA buat hidup gua yang sebelumnya kaya TV tahun60 kebawah, hitam putih-non LCD. Atau Hamidiyawan Nur Ali, Orang yang selalu pengen gua lampaui punggungnya. Lembah Fajar SS 30', ade ade yang gua sayang. Elang Lazuardi SS 31', sekumpulan bocah yang selalu merasa dirinya sanggup, yang mengingatkan kembali arti ambisi buat gua. dan Hari Sakti Wibowo, yang ngajarin gua..teramat banyak hal..

"Mampus lu. Ada a ancok (nama lapangan Hari Sakti Wibowo), hati-hati aja lu nanti pas jalan kalo ga mau diomelin",kata seorang senior pada gua yang saat itu masih seorang calon anggota ss. Wah, emang ni orang segalak apa sih? pikir gua."ancok itu robot","ancok kalo jalan mah ga ada capenya","tanya ancok deh, pasti tau". Orangnya kalem, tampak bersahaja, badannya kecil, mukanya selalu tampak serius bahkan saat bercanda.

Rabu, 06 April 2011

antara ya atau tidak

Saat kita dihadapkan pada 2 pilihan : yang satu adalah pilihan yang harus kita lakukan. dan satu lagi adalah yang kita ingin lakukan. disini kita dihadapkan pada satu tindakan berdasarkan pemikiran logis yang didalamnya berimplikasikan peraturan atau prosedur, yang mau tidak mau harus kita lakukan. sementara pilihan lainnya adalah tindakan yang didasari keinginan,entah itu egoisme pribadi,keharusan untuk berbuat sesuatu, atau karena sesuatu yang kita sebut 'nurani'.

Dalam kegiatan alam bebas kecepatan dan kecermatan dalam pengambilan keputusan mutlak diperlukan. Memilih dan memutuskan tindakan apa yang dilakukan sebaiknya tidak mengabaikan faktor resiko. SAFETY FIRST!. Ya, segala sesuatunya memang harus berdasarkan kepada safety procedure secara umum. Contoh dalam suatu perjalanan sekelompok pendaki akan melakukan summit attack tiba-tiba terjadi badai, kita asumsikan dalam pendakian ini mereka hanya punya satu kali kesempatan melakukan summit attack. Haruskah mereka melanjutkan perjalanan dengan menempuh resiko terserang badai di daerah puncak yang miskin vegetasi? atau bagaimana jika pengarungan suatu sungai dibatalkan karena terjadi bandang? Bagaimana bila sekelompok penelusur gagal mengeksplorasi sebuah goa vertikal di daerah yang saat itu terjadi hujan tiap harinya?