Apa yang terlintas di pikiran kalian jika mendengar kata PPRPG Satya Soedirman? untuk orang yang pernah menempuh medan pendidikan yang sama, pendidikan dasar satya soedirman tentunya itu bukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan sepatah atau dua patah kata. Secara umum memang arti dari PPRPG Satya Soedirman adalah tempat dimana orang-orang yang memiliki minat di kegiatan alam bebas berkumpul dan melakukan kegiatan berdasar kepada AD/ART perhimpunan.
Namun untuk anggotanya sendiri PPRPG SS punya banyak interpretasi. Sebagian mungkin menganggap SS adalah tempat menyalurkan hobi berkegiatan alam bebas, sebagian lagi mengaggap SS adalah keluarga ke-2 tempat berbagi suka maupun duka, bahkan mungkin ada yang menganggap SS hanya salah satu tempat bersosialisai (tongkrongan), dan mungkin masih banyak lagi pendapat lainnya. Pada hakikatnya ga ada yang salah dengan pendapat-pendapat diatas. Namun kalau kita telaah lagi sebetulnya itu semua adalah sebagian dari sekian banyak hal yang diberikan perhimpunan pada anggotanya, bukan merupakan arti dari SS itu sendiri.
Dulu pada masa keemasan perhimpunan ini nyaris tak ada penggiat alam bebas di kota Bogor yang tak pernah dengar nama SS. Hal ini dibenarkan oleh senior-senior yang aktif pada 80'-90'an maupun oleh kerabat kerabat sesama penggiat alam di Bogor yang aktif pada masa itu. Sebut saja Maulli MW Wibowo(alm),pemanjat terkenal pada masanya. Beliau telah mengharumkan nama perhimpunan dengan prestasi-prestasi yang diraihnya di dunia panjat tebing.
Lantas apakah yang membedakan SS dulu dan SS sekarang? ini yang seharusnya menjadi tajuk pemikiran para anggota perhimpunan, khususnya generasi mudanya. Kalau kita perhatikan, saat ini para anggota yang belum lama dilantik, sebutlah Senja Kencana SS 28', Banyu Karikil SS 29', Lembah Fajar SS 30' mengalami kesulitan untuk memfasilitasi kegiatan. Baik itu berupa peralatan, materi, maupun ketersediaan pembimbing.
Dapat dimaklumi untuk ketersediaan peralatan yang memadai memang sulit, karena SMA N 1 Bogor yang menaungi perhimpunan samasekali tak menyediakan anggaran dana untuk kegiatan. Untuk materi atau pengetahuan sebetulnya banyak sekali literatur tersedia di internet maupun media cetak. Namun untuk anggota yang memang baru mengenal jenis kegiatan ini agak sulit jika tidak diarahkan apa yang harus mereka cari tahu. Karena itu peran pembimbing sangat penting untuk kemajuan dan eksistensi perhimpunan ini.
Lalu mengapa ketersediaan pembimbing dirasakan sulit oleh beberapa anggota baru? pertama untuk kita semua sadari, pembimbing biasanya berasal dari senior perhimpunan yang memang sudah punya kesibukan masing-masing, baik itu kuliah, kerja, ataupun sudah berkeluarga. Namun pada dasarnya mendidik dan membimbing junior adalah kewajiban seniornya. Walaupun sedikit, tapi ada senior yang memang mau meluangkan banyak waktu untuk melaksanakan kewajibannya. Kita ambil contoh Hari Sakti Wibowo (nama lapangan: Sar Anchoex) angkatan Kabut Purnama, disamping kesibukannya dia seorang diri telah berhasil membimbing banyak angkatan dibawahnya. Salah satunya Angkatan Banyu karikil yang kesebelas anggotanya dibimbing sampai mendapatkan nomer anggota dan menjadi anggota penuh.
Perlu kita sadari bahwa PPRPG SS saat ini merupakan organisasi penggiat alam tingkat SMA. Secara otomatis kewenangan membimbing sudah seharusnya diserahkan kepada senior-senior diluar SMA yang memang sudah matang secara usia dan pengalaman. Bayangkan, misalnya perhimpunan akan melakukan pemanjatan artifisial tebing parang setinggi 400meter, walaupun para anggota baru memang mampu melakukannya, tapi apakah layak jika tanggung jawab tertinggi ada di tangan seorang anak SMA?
Untuk kemajuan perhimpunan ini perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Apakah perlu adanya campur tangan pihak luar untuk membimbing generasi muda perhimpunan?jawabannya ya! jika tak ada lagi senior-senior perhimpunan yang sanggup membimbiming generasi muda perhimpunan.atau jawab saja tidak!karena itu kewajiban senior perhimpunan dan memang sebaiknya merekalah yang melakukan tanggung jawabnya sendiri.
Perlu kita renungkan bersama agar PPRPG Satya Soedirman dapat mencapai ke masa keemasan seperti dulu agar suatu saat akan muncul mauli mauli kedua yang akan mengharumkan nama perhimpunan.
salam lestari
Makanya itu Don ayo kita majukan SS
BalasHapuscoba ini postingannya saya minta ijin untuk di copas ke grup SS yah..oleh ndak?
BalasHapussilahkan bung.semoga bermanfaat untuk perhimpunan
BalasHapusmemang senior punya kewajiban untuk membimbing juniornya, tapi saya balik pertanyaannya, apakah junior MAU dibimbing oleh seniornya?
BalasHapusperhimpunan tidak akan maju selama seluruh anggotanya tidak saling menghargai, oleh karena itu dibutuhkan satu kerjasama yg baik dari semua pihak.
yang penting mah selalu ada di hati
BalasHapusyoi han! itu yang paling utama. hahaha
BalasHapussangat setuju dengan pendapat Windra kalau diperlukan kerjasama untuk memajukan perhimpunan. Tapi masalah junior mau apa tidak ? apakah seorang guru yang baik akan meninggalkan kelas jika saat dia mengajar murid-muridnya mengatakan kalu mereka malas belajar? ataukah dia akan membuat pelajaran terlihat menarik sehingga murid-muridnya mau belajar? atau dia akan tetap mengajar sambil tetap PERCAYA bahwa murid-muridnya masih ada yang memperhatikan? memang diperlukan pengorbanan untuk sebuah kemajuan
BalasHapusdunia penggiat alam bebas merupakan dunia minat dan hobi. semua hal yg dilakukan oleh pelakunya didasarkan pada 1 hal, kecintaan mereka pada dunia kegiatan alam bebas. pengorbanan tidak hanya perlu dilakukan oleh sang guru, tapi juga oleh para muridnya.
BalasHapusyg terjadi selama ini murid ga tertarik utk mengembangkan diri karena malas oleh gurunya, bukan karna pelajarannya. kalau memang kecintaan itu muncul dari hati, gw rasa seperti apapun gurunya, seberapa membosankan pelajarannya, murid akan tetap antusias utk mengembangkan diri.
kalo gitu apakah kita akan diam saja dan menunggu kecintaan tersebut tumbuh dengan sendirinya? apakah ga lebih baik kalau kita ikut membantu menumbuhkan kecintaan tersebut? itulah yang saya maksud 'membimbing' dalam artikel diatas.
BalasHapussebelumnya saya mohon maaf. artikel diatas sama sekali tidak bermaksud menyudutkan siapapun. Memajukan perhimpunan tetap menjadi tanggung jawab seluruh anggotanya baik itu senior maupun junior. Artikel diatas hanya membahas salah satu masalah yang pernah dialami oleh beberapa angkatan. semoga dapat dicari solusinya dan menjadi titik tolakan kemajuan perhimpunan kita.salam lestari
BalasHapuskalo anak baru masuk ss brarti dia udah punya minat di bidang outdoor. tinggal gimana anggota yang udah punya pengalaman ngasih ilmu yg bermanfaat biar si anak baru itu lebih kompeten. anak baru bisa aja dapet ilmu dari orang lain di luar himpunan. tapi alangkah indahnya kalo anak itu dapet ilmu dari kakak kakak nya satu himpunan. makanya dooon kasih tuh barang barang lu ke LF hahhahhaha
BalasHapusKita juga harus membimbing mereka untuk mandiri yo. Termasuk beli barang sendiri. hahaha. Jancok lu item
BalasHapus